Barcelona tidak diunggulkan dan diprediksi akan kesulitan melawan Bayern Munchen pada babak perempat final Liga Champions di Stadion Da Luz, Sabtu (15/8) dini hari waktu Indonesia.
Sejumlah faktor menjadi indikasi Barcelona perlu berjuang keras meladeni perlawanan Munchen yang meraih dua gelar domestik pada musim ini.
Baca juga : Survei Google, Mayoritas Konsumen Indonesia Tunda Beli Mobil
5 Faktor Barcelona Kesulitan Lawan Munchen:
1. Performa Impresif Munchen
Munchen mempertahankan gelar juara Liga Jerman delapan kali beruntun dengan selisih 13 poin atas Borussia Dortmund di klasemen akhir. Mereka juga mencetak 100 gol dengan hanya kebobolan 32 kali.
Tim asuhan Hansi Flick itu melengkapi pencapaian mereka dengan trofi Piala Jerman usai mengalahkan Bayer Leverkusen 4-2 di final. Prestasi Munchen berbanding terbalik dengan Barcelona yang kehilangan Liga Spanyol dan Copa del Rey.
2. Usia Tua
Kesuksesan Munchen di musim ini salah satunya karena permainan menyerang yang ditunjang garis pertahanan tinggi. Guna melawan tim seperti itu, Barcelona membutuhkan pemain dengan kecepatan, dribel, dan kontrol bla yang baik.
Barcelona bisa melakukan perjudian dengan memainkan Ousmane Dembele yang baru pulih dari cedera panjang dan Ansu Fati. Akan tetapi mereka harus mengorbankan Antoine Griezmann dan mungkin Suarez.
3. Bergantung pada Messi
Barcelona tidak lagi terlihat sebagai tim dengan kerja sama dengan solid. Yang terjadi justru makin bergantung kepada Messi.
Kemenangan 3-1 atas Napoli merupakan hasil dari penampilan berkelas seorang Messi yang mencetak gol solo spektakuler dan menghasilkan penalti.
Napoli sendiri beberapa kali nyaris membobol gawang Barcelona. Karena itu, melawan Munchen pelatih Quique Setien bisa kembali berharap banyak pada Messi. Tanpa Messi, Barcelona bisa tidak memiliki peluang dalam laga ini.
4. Setien Belum Meyakinkan
Kualitas Setien menangani klub sebesar Barcelona belum meyakinkan. Sejak mengambil alih peran Ernesto Valverde, Setien tidak memiliki hasil yang impresif.
Bahkan, saat melawan Napoli Setien menerapkan taktik yang cukup janggal, yaitu hanya melakukan dua pergantian pemain, dimulai pada menit ke-84.
5. Perubahan Formasi
Setien lebih banyak bermain dengan skema 4-3-2-1 di musim ini. Tetapi pernah juga memainkan 4-4-2 saat melawan Atletico Madrid dan Real Madrid.
Comment
You must log in to post a comment.
1 comment